Judul Buku: Cepat Kaya dengan Shalawat
Penulis : Muhammad Syukron Maksum
Penerbit : Safirah, Yogyakarta
Cetakan : I, Juli 2012
Tebal : xii + 241 halaman
ISBN : 978-602-7663-18-3
Penulis : Muhammad Syukron Maksum
Penerbit : Safirah, Yogyakarta
Cetakan : I, Juli 2012
Tebal : xii + 241 halaman
ISBN : 978-602-7663-18-3
Bagi umat Islam, meningkatkan kualitas dirinya dengan cara menuntut ilmu dan memperbanyak amalan ibadah adalah sebuah keniscayaan. Buku setebal 241 halaman ini sangat tepat dijadikan salah satu sumber referensi yang akan menambah wawasan keilmuan agama sekaligus mempertebal keimanan kita. Berisi kumpulan kisah-kisah teladan, inspiratif, sekaligus penuh hikmah yang berlandaskan syariat agama.
Seperti kisah mereka; orang-orang yang setelah mengamalkan bacaan shalawat, hidupnya menjadi penuh dengan keberkahan dan dimudahkan jalan oleh Allah Swt. Sebut saja Gus Ton, santri Pondok Pesantren Krapyak, setelah mengamalkan ijazah dari gurunya KH. Cholil Bisri, yaitu membaca istigfar 100 kali dan shalawat 500 kali tiap usai menjalankan shalat Subuh dan Magrib, ia mengalami banyak kejadian yang tak disangka-sangka sebelumnya. Salah satu contoh, ketika persediaan uangnya hampir habis, tiba-tiba ada seseorang memberikan sebuah amplop berisi uang kepadanya (hlm 52-53).
Bab selanjutnya bercerita tentang keberkahan makanan yang diawali dengan bacaan basmalah. Menurut cerita Aisyah Ra., dulu Rasulullah SAW pernah makan bersama 6 orang sahabat beliau. Lalu, datanglah seorang Arab Badui dan langsung ikut nimbrung makan dan ia hanya kebagian dua suapan saja. Lantas, Rasulullah berkata: “Seandainya ia membaca basmalah, maka makanan itu akan cukup baginya.” Akan tetapi, karena orang Arab Badui tak mau aca basmalah, maka dua suap makanan itu tak mengenyangkan perutnya.
Itulah yang disebut keberkahan. Meski hanya dua suapan, tapi jika diawali dengan membaca basmalah, maka sudah cukup untuk membangkitkan tenaga demi menopang aktivitas. Jika direnungkan lebih jauh, hal ini juga menyangkut dengan harta yang kita miliki. Meski harta yang kita miliki tak begitu banyak, tapi jika ketika mencarinya diawali dengan bacaan basmalah dan saat menikmati harta tersebut juga disertai basmalah, maka harta tersebut akan mencukupi kebutuhan kita dan menenteramkan hati. (hlm 117-118).
Buku ini juga memaparkan kisah pemuda yang langsung menangis tersedu-sedu ketika seorang ulama menyuruhnya untuk menuliskan semua kejelekan sekaligus kebaikan ibu kandungnya. Semula, pemuda itu sangat membenci ibunya yang cerewet dan membatasinya dalam bergaul. Tapi kemudian ia langsung tersadar, bahwa kebaikan ibunya itu jauh lebih banyak dibandingkan kejelekannya. Bagaimana tidak? Ibunya telah mengandung selama sembilan bulan, menyusui, merawat, menyayangi tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan balasan apa-apa. Sungguh, jika dibandingkan, perbedaan kebaikan dan keburukan ibunya ibarat langit dan bumi (hlm 163-164).
Dan masih banyak kisah-kisah lain dalam buku ini yang cukup menarik dan pantas dijadikan sebagai suri tauladan bagi kita semua. Seperti kisahnya Malik Bin Dinar, seorang polisi yang gemar menenggak minuman keras tapi kemudian bertaubat setelah bermimpi dikejar-kejar amalan buruk yang menjelma seekor ular, kisah KH. Abdullah Gymnastiar yang mengalami kejadian penuh hikmah ketika beriktikaf di Masjid Nabawi sembari menunggu saat berbuka puasa, kisah Nabi Yunus As. yang disantap oleh ikan besar di laut ketika ia dalam perjalanan pergi meninggalkan kaumnya karena merasa sudah tak sabar menghadapinya, dst. Selamat membaca dan menemukan hikmah besar dalam setiap kisah yang tersaji dalam buku ini.
***
Diresensi Sam Edy Yuswanto, Penulis Lepas dan Penikmat Buku, tinggal di Kebumen.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !